BPTP Balitbangtan Sulawesi Tengah pada hari Selasa (02/03/2021) kembali melakukan pengawalan dan pendampingan teknologi terkait dengan kegiatan kerjasama dengan Yayasan Pusaka Indonesia di Desa Sambo Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi. Pengawalan dan pendampingan kali ini difokuskan pada teknologi pemupukan ke tiga padi sawah yang sudah berumur kurang lebih 46 hst, dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).
Kegiatan ini dihadiri Penyuluh BPTP Sulawesi Tengah selaku narasumber, Tim Yayasan Pusaka Indonesia serta gabungan 3 (tiga) kelompok tani selaku pelaksana demplot di Desa Sambo, yakni kelompok Suka Maju, Maroso dan Mabelo Singgani.
Sebelum melakukan pemupukan, penyuluh BPTP Sulawesi Tengah (Basrum, SP, M.Si) terlebih dahulu menjelaskan tentang pemupukan berdasarkan BWD tersebut. Dijelaskannya bahwa BWD adalah alat bantu untuk menentukan kebutuhan nitrogen (N) pada padi, dosis pemupukan, BWD terbuat dari plastik dengan 4 skala warna yang dijadikan dasar penilaian kualitatif warna daun padi. Dengan BWD dapat membantu petani untuk mengetahui kapan tanaman perlu segera diberi pupuk N dan berapa takarannya.
Secara teknis, cara penggunaan BWD pada pertanaman padi adalah; pertama-tama dipilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat yang seragam, lalu diamati daun teratas yang telah membuka penuh pada setiap rumpun. Selanjutnya bagian tengah daun ditaruh di atas BWD kemudian dibandingkan antara warna daun dengan warna pada panel BWD. Jika warna daun berada di antara dua skala, gunakan nilai rata-ratanya, misalnya 3,5 untuk skala antara 3 dan 4.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengukur warna daun dengan BWD, antara lain; hendaknya tidak menghadap sinar matahari karena pantulan sinar matahari dari daun padi dapat berpengaruh pada pengukuran warna daun, tidak menilai warna daun dengan BWD di tengah terik matahari, pengukuran dilakukan pada waktu yang sama dan oleh orang yang sama. Jika 6 atau lebih dari 10 daun yang diamati warnanya berada antara skala 4-5 pada BWD maka diberi 50 kg urea/ha, sedangkan jika berada antara skala 3-4 pada BWD diberi 125 kg urea/ha, dan antara skala 2-3 BWD diberi 150 kg urea/ha.
Usai penjelasan tentang penggunaan BWD, kegiatan dilanjutkan dengan praktek penggunaan BWD dan pemupukan yang dilakukan langsung oleh anggota kelompok tani yang hadir. Pemupukan di lahan percontohan (Demplot) seluas 5.439 m2 yang ditanami padi varietas Mekongga dengan sistem tanam jajar legowo super. Baik anggota kelompok tani pelaksana demplot maupun Tim Yayasan Pusaka Indonesia tetap berharap kepada BPTP Sulawesi Tengah untuk terus melakukan pendampingan teknologi, sebaliknya BPTP Sulawesi Tengah juga telah berkomitmen untuk mendampingi dan mengawal selama kegiatan ini berlangsung agar produksi hasil yang diperoleh nantinya dapat meningkat. Jayalah Pertanian Indonesia
(BPTP Sulawesi Tengah, Asnidar, Basrum dan Syamsiah Gafur, Selasa/ 02 Maret 2021)