Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bersama dengan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Sigi, propinsi Sulawesi Tengah menggelar workshop Pembelajaran Program Pemulihan Mata Pencaharian dan Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Bencana Bagi Masyarakat, di Gedung pertemuan Café Dekalbu, Sigi, Sulawesi Tengah (29/6), dihadiri dari kalangan NGO, Jurnalis, perwakilan kelompok tani, PRB dan Instansi pemerintah terkait.

Kepala BP3D Kabupaten Sigi, Drs. Sutopo Sapto Condro, MT dalam kata sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan YPI dalam memberikan dukungan kepada masyarakat berupa peningkatan ekonomi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengurangan risiko bencana.

“Dukungan mata pencaharian kepada masyarakat, pengembangan BUM-Des merupakan upaya nyata dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pasca bencana dan peningkatan kapasitas kebencanaan di masyarakat, hal ini sejalan dengan program dari Pemerintah Kabupaten Sigi’ ungkap Sutopo

Sutopo berharap program-program yang dijalankan YPI tidak berhenti sampai di sini, tetapi dapat berkelanjutan di empat desa, atau bahkan di desa-desa lainnya yang berada di Kabupaten Sigi, harap Sutopo.

Sementara itu, Koordinator Program YPI, Kristina menambahkan tujuan besar dari program ini adalah untuk memulihkan sumber mata pencaharian dari 375 petani terdampak bencana dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengurangi serta mengatasi dampak bencana, di empat Desa yakni Desa Jono, Sambo, Wisolo dan Baluase Kecamatan Dolo Selatan.

Menurut Tina biasa dipanggil, program yang dijalankan atas kerjasama Caritas Swiss, telah memfasilitasi terbentuknya 28 kelompok tani berbasis komonitas padi, jagung, coklat dan ternak. 535 keluarga telah mendapat insentif dari kegiatan padat karya untuk membersihkan lahan rusak, saluran irigasi dan jalan produksi. 369 petani telah memiliki pengetahuan dasar budidaya komoditas.

YPI juga memberikan bantuan hibah tunai sebesar Rp. 1.765.500.000,- yang diberikan kepada 535 keluarga dengan jumlah Rp. 3.300.000 per keluarga, dimana dana bantuan tunai tersebut telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi sesuai dengan komoditas masing-masing kelompok, jelas Tina.

Terkait dengan mengurangi dan mengatasi dampak bencana, YPI juga telah menginisiasi pembentukan kelompok Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di masing-masing desa dengan memberi dukungan berupa alat sistem peringatan dini berbasis masyarakat berupa Peralatan HT, Toa, senter, rompi, tali, jas hujan dan berbagai pelatihan-pelatihan untuk penguatan kapasitas kebencanaan di masyarakat, sehingga ketika terjadi bencana masyarakat telah paham apa yang harus dilakukan.

Selain itu, YPI juga memberikan dukungan alat komunikasi dan kordinasi kebencanaan berupa stasiun Radio pancar ulang yang mengakomodir 12 Desa di Kec Dolo Selatan dan pemasangan rambu evakuasi, titik kumpul dan pembagian tas siaga bencana kepada 1.657 keluarga di empat desa.

“kami sangat berharap kepada masyarakat yang telah didampingi dapat meneruskan dalam miningkatkan upaya-upaya nyata yang telah dilakukan oleh YPI dan Caritas Swiss, sehingga program ini tidak berhenti sampai disini” ungkap Tina. (Rel/Novian,kongkrit.com